Posts

Showing posts from 2016

The Seven Good Years : Cara Edgar Keret Menertawakan Hidup

Image
Sebelum membaca buku ini, aku sudah cukup sering membaca cerpen-cerpen Edgar Keret di blog-blog yang dengan baik hati sudah menterjemahkan cerpen-cerpen tadi ke dalam bahasa Indonesia. Cerpen Keret terkenal sangat pendek, lucu, dan tentunya mempunyai olok-olok jenaka tentang hal-hal yang berbau politik serta hal-hal lainnya mengenai perang. Walau banyak juga ia menulis tentang hal lainnya. Keret adalah seorang Yahudi yang  tak mau pindah dari asalnya, Israel. Ia hidup di daerah konflik, namun pandangannya tentang itu tergolong unik, ia sangat kritis terhadap pemerintah, terhadap perang. Karena baginya perdamaian melampaui batas agama, bangsa, dan negara. Di dalam buku ini Keret bercerita tentang pegalaman hidupnya selama 7 tahun, hal ini dimulai ketika anaknya Lev lahir. Ia membuka cerita-cerita dengan sangat lucu, seperti memperolok dirinya sendiri, bahkan ia bisa membuat hal-hal yang menyedihkan atau semacam bencana mengerikan menjadi sesuatu yang santai serta lucu. Seperti saat ist

Dunia Kafka: Dunia Murakami yang Penuh Metafora

Image
Dunia Kafka adalah buku Haruki Murakami ke-6 yang aku baca, yang membuat aku semakin penasaran dengan buku-buku nya yang lain. Setiap selesai membaca cerita Murakami, selalu saja muncul perasaan yang sangat aneh semacam, 'kenapa ceritanya mesti berakhir'. Lebih tepatnya pengharapan bahwa cerita-cerita itu terus saja berlanjut, bahkan untuk novelnya yang berjudul 1Q84 yang super tebal itu, aku juga masih berharap demikian. Acap kali membuat tulisan yang berhubungan dengan Murakami aku selalu bilang bahwa tulisan Murakami mempunyai aura mistis yang tidak bisa terjelaskan, mungkin karena tema surealis yang diangkatnya, atau juga tentang gaya penuturannya yang sederhana namun penuh filosopi. Setiap pembaca pastilah punya penulis favoritnya, dan bisa dibilang Murakami adalah penulis favorit ku. Dengan ini kalian bisa menebak, apa pun yang aku tulis tentang Murakami pastilah berhubungan dengan masalah selera. Ya, itu memang benar! Balik lagi tentang Dunia Kafka, novel ini punya ha

Metafora Padma : Masa Lalu Bernard Batubara

Image
Bernard Batubara (panggil : Bara) adalah salah satu penulis Indonesia yang cukup produktif. Seingatku sejak buku pertamanya hingga yang terbaru ini, hampir tiap tahun dia menerbitkan buku, dan beberapa sudah kubaca. Beberapa bukunya juga sudah diangkat ke layar lebar, seperti Radio Galau FM dan Patah Hati. Ini adalah buku Bara yang kesembilan, kali  ini merupakan kumpulan cerpen, sebelumnya Bara juga beberapa kali menerbitkan kumpulan cerpen, begitu juga cerpen-cerpen nya sering dimuat di surat kabar nasional. Bisa dibilang dia punya kualitas yang bagus dalam menulis fiksi, melihat beberapa prestasi yang dimilikinya. Buku terbarunya ini berjudul Metafora Padma, sebelum terbit, aku sudah pernah baca cerpennya yang berjudul Metafora Padma, sebab cerpen itu sempat dimuat di koran Tempo. Nah, cerpen inilah yang dijadikannya judul buku kumpulan cerpen terbatunya ini. Ada 14 cerpen dalam buku ini dan hampir semuanya bernuansa sama, maksudku hampir semua tema yang diangkat dalam cerpen-ce

Budi Darma & Orang-Orang Bloomington

Image
Banyak yang merekomendasikan buku ini, dan kini aku pun ikut-ikutan merekomendasikan buku ini pada kalian semua. Ini bukan novel, ini kumpulan cerita, semuanya ada tujuh cerita, dan tak satu pun cerita dalam buku ini yang bisa dikatakan pendek, demikian juga tak ada cerita dalam buku ini yang bisa dikatakan jelek, semuanya luar biasa dan terkadang terasa menampar saat membacanya. Semua cerita dalam buku ini bercerita tentang kehidupan orang-orang di Bloomington, seperti judulnya, namun tak satu pun dari tujuh cerita ini yang menggunakan judul itu, dan jelas ini bukan masalah. Tema cerita yang diangkat terkadang sangat sederhana, tentang kehidupan sehari-hari, sifat manusia, dan kodrat dari sebuah kehidupan. Jujur aku sangat menikmati semua cerita yang ada, sangat sederhana tapi sulit ditemukan di buku-buku yang lain. Semua cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, dan setiap tokoh pembantu yang ada dalam buku ini punya karakteristik yang sangat kuat, hampir semua memberikan kes

Jawaban Tentang Cerpen

Image
Tadi malam sebelum aku lelah terjaga, di benak, aku diserang beberapa tanya yang sempat singgah dalam minggu-minggu ini. Pertanyaan dari beberapa orang tentang dua cerpen terakhir yang aku tulis. MARIAMARIAM dan TELEVISI. Mereka tidak puas dengan kedua cerpen itu dan meminta aku menuntaskannya sebab kata mereka ceritanya belum selesai, semua butuh penjelasan dan juga jawaban. Tulisan ini jelas bertujuan untuk memberikan pemahaman mengapa dua cerpen tadi berakhir demikian, mengapa masih menyimpan misteri yang membuat pembaca penasaran kelanjutannya. Aku terdengar mengubar janji ditulisan ini, dan kuharap kalian jangan terlalu berharap akan hal itu hehehe. MARIAMARIAM dan TELEVISI merupakan dua cerpen berbeda yang punya cara bercerita yang hampir sama, atau lebih tepatnya punya pola penulisan yang sama. Di kedua cerpen itu, aku mencoba mengangkat kisah-kisah besar lewat sudut pandang tokoh pembantu, bukan tokoh utama yang sebenarnya pemilik dari cerita itu sendiri. Aku ingin memperliha

#hamilintemansendiri : #temantapimenikah

Image
Jujur aku bukanlah orang yang mengikuti berita para artis di TV. Demikian juga aku tidak tahu kalau  Ayudia Bingslamet dan Dittopercussion itu pasangan artis. Sungguh kurang kekinian jika aku bisa pinjam istilah anak jaman sekarang. Tapi untunglah aku punya teman yang selalu up to date tentang hal-hal macam itu, hingga akhirnya sampailah sebuah saran untukku (sedikit dipaksa) membaca novel yang punya judul unik ini, #temantapimenikah. Jika boleh dikatagorikan, menurutku novel ini tergolong novel yang sangat ringan, isinya santai, lucu, dan sedikit bikin galau. Jika dikatakan luar biasa, tidak juga. Malah biasa saja, hanya saja mungkin karena yang nulis pasangan artis berdasarkan kisah nyata hidup mereka maka banyak orang dibuat penasaran. Biasanya aku menyebut novel semacam ini sebagai novel selingan, bukan berarti tidak penting, sebab yang namanya selingan itu sangat perlu agar pikiran segar, dan hidup tidak membosankan. Jadi apa novel ini? Ya begitulah (hahahaha). Bercerita tentan

Spammer : Siapkan Napas Agar Tidak Tertatih

Image
Rasa penasaran adalah hal yang paling banyak dijumpai dalam novel-novel thriller , tidak terkecuali dalam novel yang ditulis oleh Ronny Mailindra ini. Spammer , demikian judulnya tercetak. Jujur aku bukanlah orang yang sangat mengerti tentang teknologi serta juga bukan pakar IT, dan itu bukan masalah meski novel ini berkisah tentang hal-hal demikian, tentang virus komputer, tentang hacker , tentang internet, dan lain-lain. Namun bagusnya saat membaca novel ini aku tidak dibuat bingung dengan istilah yang ada, tidak dibuat bertanya apa artinya ini itu tentang IT, semuanya jelas, lugas, dan tepat. Mungkin hal-hal seperti itulah yang memang seharusnya ada dalam novel thriller . Sejauh ini hanya novel Lelaki Harimau Eka Kurniawan yang bisa aku bilang sebagai thriller yang mendayu-dayu, cuman ini beda kasus dan tak bisa dibandingkan. Karena Spammer jelas lebih fokus pada genre suspense/thriller ala film Jason Bourne . Kuanggap kalian semua tahu dengan film Bourne (yang ini sedikit ma

Setahun Dampak dari Sehari - Just one Year

Image
Begitu selesai membaca novel Just One Day, aku langsung membaca lanjutannya yang berjudul Just One Year. Awalnya kukira Just One Year akan bercerita tentang perjumpaan Allyson dengan Willem seperti yang terjadi diakhir buku pertamanya. Namun cerita malah meloncat balik dari awal setelah mereka terpisah di Paris, dan kali ini mengambil sudut pandang Willem. Gayle Forman membawa kita menyelam kekehidupan Willem yang minim informasi di buku pertamanya. Jangan berharap perasangka kita yang dibentuk di buku pertama tentang Willem membuat kita terjebak untuk menilainya, mungkin seperti yang pernah dikatakan oleh Harper Lee dalam To Kill a Mockingbird   "Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya...hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya". Adegan dibuka dengan alasan mengapa Willem tidak kembali dan terkesan meninggalkan Allyson di Paris. Sisa ceritanya hampir sama seperti buku yang pe

Pespektif

Image
Putus cinta bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal baru untuk merasakan perihnya sakit hati, dan trauma untuk memulai cinta lagi. Ini adalah hari kedua aku ditinggal pergi, kekasih yang aku cintai selama lima tahun itu ternyata berselingkuh dan memutuskan untuk menikah dengan orang lain. Aku tidak menyalahkannya, karena pilihannya patut aku hargai, sebab aku tidak bisa memberikan kepastian padanya, padahal para perempuan butuh kepastian. Aku tidak menangisinya, sebab aku laki-laki. Merasakan sakit hati, hal itu sudah pasti dan tak bisa aku pungkiri. Saat semua ini terjadi orang-orang disekitar berubah jadi perduli, banyak yang menyemangati, dan bilang Yunita akan menyesal suatu saat nanti. Lalu satu per satu dari mereka mulai mencarikanku kekasih pengganti. Sebenarnya aku lelah dengan itu semua, aku butuh sendiri, tapi di dunia ini ada banyak hal yang tidak bisa dihindari, salah satunya adalah orang-orang yang pernah berlaku baik pada kita, menolak mereka sama saja

Paris, Kota Cinta Pembawa Masalah - Just One Day

Image
Kota cinta, demikianlah banyak orang menyebut Paris. Banyak kisah cinta ditulis berlatar belakang kota ini, namun hampir tidak ada yang menulisnya seperti Just One Day. Tidak melulu soal cinta namun kental dengan cinta, mungkin demikianlah aku menyebut novel ini, jika dibandingkan dengan novel Gayle Forman yang lain semacam If I Stay, Where She Went, dan I Was Here, maka novelnya yang kali ini jauh lebih kental dengan 'sastra'. Mengapa demikian mungkin karena Forman sangat banyak membahas tentang karya-karya Shakespeare dengan terperinci dan tidak hanya berupa tempelan semata. Walau pun demikian, bukan berarti novel ini terkesan berat untuk remaja, malah jika dikatagorikan jelas sekali novel ini adalah novel remaja tapi dengan sentuhan sastra yang cemerlang. 'Seorang remaja yang mencoba mengenali dirinya sendiri lewat tragedi yang dialaminya di Paris'. Menurutku banyak para remaja mengalami hal semacam ini, memasuki masa transisi, peralihan dari remaja menjadi lebih de

Milos, Z, & Kawanan Beru

Image
1. Rasi bintang orion terlihat jelas di langit malam itu, demikian juga dengan suara deru gelombang yang menyeret perahu ke tepi pantai gelap. Milos berbaring di dalam perahu kayu tadi, menumpu kepalanya dengan kedua tangan kurus terlindung oleh lengan baju panjang yang dikenakannya. Itu adalah baju kesukaannya, Kos lengan panjang berwarna merah hati dengan gambar kucing oren loreng macam harimau. Saat ujung perahu menyentuh pantai, Milos bangkit. Sepoy angin menjamah dirinya bagai ucapan selamat datang. Sekitar remang-remang, rembulan purnama menggantung di puncak langit, cahayanya yang menimpa air laut, tenggelam mencipta semburat berkilauan mirip permata. Ia turun dari perahu, meloncat ke atas pasir putih yang menyambut kaki telanjang tanpa alas kaki, kemudian dengan sedikit keraguan, ditariknya perahu tadi hingga separuh lambung perahu terangkat ke atas pasir. Ia sendiri tak percaya dengan kemampuannya menarik perahu, sebab perahu itu terlalu besar untuk tubuhnya yang kur