Sejarah Tuhan Menurut Karen Armstrong

Pemikiran panjang yang ditulis Karen Armstrong dalam bukunya; Sejarah Tuhan, merunut kejadian tentang asal muasal istilah Tuhan itu terpikirkan oleh manusia, mungkin bahasa lugasnya 'ketika manusia menciptakan Tuhan'. Kebutuhan kerohaniaan dan banyak pertanyaan tentang alasan adanya manusia di dunia serta berakhirnya hidup manusia itu sendiri membawa ruang harapan bagi manusia bahwa semua itu punya makna tertentu yang masih diselimuti misteri.

Setiap ajaran ketuhanan mengajarkan kebaikan. Tujuannya pun jelas untuk menjadikan manusia menjadi lebih baik. Pegangan yang kokoh menciptakan kekuatan sebuah komonitas tertentu yang secara universal ingin menjadikan dunia lebih baik. Namun untuk mencapai itu terkadang kekerasan menjadi jalan yang tak mungkin bisa dihindari, maka terasa ambigu tujuan utama tadi.

Dalam buku ini juga disinggung tentang keberpihakan Tuhan atas golongan tertentu, sehingga pemikiran bahwa Tuhan itu tidak adil malah muncul. Kalian tentu tahu kan tentang keberpihakan Tuhan pada Musa atas bangsa Mesir. Kala itu Tuhan menjadi sosok kejam yang menurunkan banyak petaka pada warga Mesir itu sendiri. Pertanyaannya apakah semua orang mesir itu jahat? Mungkin sampai disini lebih baik berhentilah untuk memikirkannya 😅

Apa-apa yang ditulis oleh Karen bisa saja salah, dan bisa juga ada benarnya. Semua tergantung cara kita memandangnya dan menyerapnya sebagai apa. Bagi ku sendiri, buku ini adalah sebuah hiburan yang menarik untuk disimak, entah itu bagi orang lain merupakan sesuatu yang menyesatkan dan picik 😅.

Dan untuk menutup tulisan yang tidak bermutu ini aku hanya ingin mengungkapkan pemikiran singkat yang muncul di benakku; bahwasanya Tuhan menciptakan dan memusnahkan sesuatu itu tentu dengan sebuah alasan, dan manusia terkadang terlalu ingin tahu banyak tentang hal itu. 😅

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sembarang Pakai Kata ‘Butuh” Dengan Urang Kutai

Pengakuan Anton Chekhov dalam cerpen-cerpennya

(Review) The Stranger by Albert Camus - Kehidupan Ialah Sesuatu yang Absurd