Posts

(Review) The Stranger by Albert Camus - Kehidupan Ialah Sesuatu yang Absurd

Image
The Stranger bisa dikatakan novel yang cukup pendek, namun memiliki konten yang membuat pembaca berpikir panjang . Albert Camus merupakan jenis penulis yang menggunakan kata-kata sederhana, efektif, namun penuh filosofis. Peraih Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1957 ini dikenal sebagai seorang yang eksistensialis dengan karya-karya yang bisa digolongkan keranah absurdis. Pemikiran Camus yang absurd terhadap kehidupan manusia tertuang jelas pada novel-novelnya, demikian juga pada novel The Stranger ini. Manusia hidup untuk sebuah masa depan, dan bersamaan dengan itu juga masa depan sendiri mendekatkan manusia dengan kematian. Ini sungguh terkesan sangat ironis, walau jika dipikir-pikir fakta ini benar adanya. Cerita   dalam The Stranger dituturkan lewat sudut pandang orang pertama dengan karkater seorang laki-laki yang punya cara pandang sederhana untuk menjalani hidup. Hal ini sangat terlihat jelas dari ucapan tokoh utamanya: “Seseorang tidak pernah mengubah cara hidupn

Hidup Memang Aneh

Image
Aku duduk disebelahnya lalu dengan santai ia berucap, “Aku membunuh Bapakku.” Aku coba mencerna kata-katanya. Lalu kami saling pandang, membiarkan angin melewati kami agar sejuknya bisa menyentuh sampai ke hati kami yang mulai menggersang. ~ Sungguh melelahkan jika harus bolak balik Samarinda Balikpapan berulang-ulang, menyetir demi seorang adik yang sudah hampir 6 tahun tidak pernah kujumpai. Tapi biar puluhan tahun pun tidak berjumpa tetap saja saudara adalah saudara. Setelah kupikir-pikir dengan jernih, mungkin saja apa yang aku lakukan ini merupakan penebusanku selama 6 tahun karena sudah tidak menjadi kakak yang baik untuknya. Fajar belum berlalu ketika kami sekeluarga berangkat ke Balikpapan, semua barang sudah dimasukkan ke dalam mobil, adikku yang ingin menikah besok terlihat jadi sering merenung. Aku agak segan menanyakan keadaannya, aku takut ia malah tersinggung, tapi aku tahu ia pastilah sangat gugup. Sesampai di Balikpapan ketika barang-barang diperiksa ke

Air Terjun Haratai, memang Harat Ternyata

Image
Selama seminggu kemarin aku melakukan perjalanan ke Kalimantan Selatan. Tepatnya wilayah kabupaten Tapin. Kebetulan dulu waktu masa Madrasah Aliah (setara SMA), aku bersekolah di daerah Rantau namun tinggal di Pabaungan (sebuah kampung yang terletak di jalan menuju Margasari). Dari Pabaungan biasanya naik sepedamotor untuk turun sekolah, lama tempuh perjalanan satu jam bisa juga lebih. Pabaungan terletak di pinggir Sungai Negara (sebenarnya aku tidak terlalu yakin kalau sungai itu disebut demikian), sungainya pasang surut, warna airnya beruba-ubah, bisa menjadi coklat apabila surut, dan jernih atau hijau apabila pasang. Diseberang Pabaungan terdapat kampung kecil yang super damai dan sepi, orang kampung menyebutnya Pantai (jangan menghayalkan pasir dan laut, sebab tempat ini jauh dari laut). Dulu untuk menyebrang ke sana harus naik perahu, namun sekarang sudah dibuatkan jembatan gantung yang katanya sih berhantu, walau aku sering sekali mengambil foto di sana karena pemandanga

Konspirasi Alam Semesta

Image
Sudah dipastikan aku menjadi seorang pembangkang, karena kegelisahanku tak bisa diterima oleh setiap orang yang ada di jengkal mataku. Setiap kataku adalah salah, setiap lakuku dianggap marah, lalu kemana lagi aku bisa berserah? Kepada langit yang dijunjung oleh awan, kepada malam yang dipeluk oleh pahit, kepada diriku sendiri yang dipandang jalang macam binatang. Tuhan . . ., akhirnya aku mengetuk pintu-Mu, meminta perlindungan dari-Mu, walau aku tahu sedari dulu aku terlalu banyak menyakiti-Mu ~ Aku menulis monolog itu ketika aku berada di dalam kapal taksi yang akan membawa ku pergi ke Samarinda. Aku duduk di bagian haluan tingkat dua kapal, memandang cakrawala luas yang hampir senja. Riak air mahakam yang dibelah oleh haluan kapal terdengar jelas walau suara mesin kapal bergemuruh tiada henti. Pepohonan yang tumbuh di sepanjang tepian sungai menggelap ditelan bayangan. Secara sadar aku merasakan sedih mengalir begitu kuat di dadaku, lalu naik menyesak menyerang pernafasanku,

Segala Urang Cinta Burung Walet

Beberapa tahun belakangan ni, urang kampongku kegilaan dengan burung walet, en’dak tiap urang beisi sarang burun walet, en’dik tekecuali jua dengan bapakku. Memangnya ada apa gerang dengan burung walet? Sejaoh ini yang ku tahu, sarang burung walet tu bila dijual harganya mahal, sebab setiap urang perlu pitis makanya hek salah jua jika bepeliharaan burung walet ni jadi pekerjaan pilihan yang rame diminati. Rumah-rumah disulap jadi sarang burung walet, tanah kosong dibangun sarang burung walet, bahkan ada aja yang hakon diam di rumah halus suapaya sarang burung walet sida dapat jatah lokasi yang lebeh besar. Ini semacam komedi ironis menurutku, jika tiap urang bangun sarang bulung walet, lalu burung waletnya pasti bingung sarang nya mana yang en’dak ditamainya. Alhasil ada ja yang jereh-jereh molah sarang burung walet tapi isinya malah kalong atau burung hantu. Sial memang! Kelakukan bapak dengan sarang burung waletnya tu sudah masuk tarap lover sejati . Inya hakon ngeluarkan pitis

(CERGAM) Anti Jomblo dan Perceraian

Image
Anti Jomblo dan Perceraian Negara tercinta ini adalah cerminan nyata anti-jomblo dan anti-perceraian, seperti salah satu semboyan yang sangat terkenal adalah “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”, walau hingga hari ini masih banyak yang belum punya pasangan dan juga banyak melakukan perceraian. ~ Dua Anak Cukup? Kata emakku tak elok jika cuma punya dua anak saja, sebab rumah bakal cepat sepi apabila anak-anak tadi sudah besar, berkerja, atau berkeluarga punya kehidupan jauh dari mereka. Lalu tiba-tiba suara emakku meninggi ; tak bisa lah emak berharap punya dua cucu saat ini, sebab istri saja kau tak punya! ~ Kisah Bendera Tidak sopan rasanya jika ada yang meminta maaf namun tidak dimaafkan. Saling lah kita berjabat tangan, menyesali kesalahan, memperbaiki hubungan bertetangga. ~ Nasib Laki-Laki Terkadang para perempuan menggunakan kacamata yang sama untuk menilai laki-laki. Dan laki-laki tidak pernah lelah untuk melata pada banyak p